Oktober - 2 - Kekuatan


Materi Komentar Oktober-2
….Kekuatan….

….Ketika seseorang cukup kuat tuk buatmu terjatuh, kamu harus tunjukkan padanya bahwa kamu juga cukup kuat tuk bangkit berdiri….
Saat kita bicara kuat maka sering terpikir kondisi badan yang kokoh, dada yang bidang dan kondisi fisik yang prima. Namun tahukah kalian bahwa kekuatan sejatinya ada dalam jiwa manusia. Kekuatan yang berasal dari jiwa cenderung membuat diri kita kuat dalam menghadapi berbagai tantangan kehidupan. Saat kita terjatuh karena masalah yang berat maka kekuatan dalam jiwa akan memberi semangat untuk kembali menegakkan tubuh kita. Kekuatan jiwa hanya akan terbentuk karena berbagai masalah yang dihadapi. Sehingga masalah bukanlah sesuatu yang dihindari sebab sesungguhnya masalah adalah media bagi untuk melatih kekuatan jiwa kita.

Silakan beri komentar
Pernahkah kamu memendam rasa marah pada seseorang akibat perbuatannya yang melukai hatimu, dan bagaimana kamu mengatasinya...

Comments

Unknown said…
pernah sekali...

saya hanya bisa memendam perasaan saya ini..
nor alfisah said…
pernah, saya hanya bisa melapangkan dada dan terus bersabar , mungkin perbuatan nya tersebut tidak disengaja.
Unknown said…
pernah tetapi kutak pernah mengungkapkannya kepada oranglain karena itu hanya membuang waktu saja lebih baik menggunakan waktu untuk yang mutu saja
m.rifky said…
tentu pernah smpai saat ini , cuma bisa diam klo brtindak makin salah lebh baik brsabar
Unknown said…
pernah saat aku mengumpul bareng sama teman-teman saya dan entah sengaja atau tidak sengaja slah satu teman saya menyakiti hati saya tapi saya berusaha untuk menahan kemarahan biar pun itu sangat sakit untuk di pendam
Unknown said…
saya hanya bisa memendam perasaan saya saja
Unknown said…
pernah, terus bersabar dan bersabar.apabila ada melihat orang saya langsung menghidar.
supiyanto1 said…
pernah,tapi saya tidak prnah mengungkapkanya
muliadi123 said…
Pernah, sampai saat ini saya hanya bisa menahan semua perasaaaan ini mungkin selamanya.
Unknown said…
pernah,
dan saya mengatasi nya dengan penuh kesabaran, walaupun hati ini sesungguhnya sangat marah :)
riska said…
pernah,tapi hanya saya pendam dan tidak perlu diungkapkan kesiapa-siapa.
sahidah said…
pernah...smpai" saya ingin membalas perbuatanya

lamake lamaan kemarhan itu akan hilang dengan sendirinya
Unknown said…
pernah, saya akan mencuekinya dan tak perduli denganya.
Unknown said…
pernah,saya hanya bisa bersabar menghadapi nya
Unknown said…
Pernah,saya hanya bersabardan terus bersabar,perbuatan itu di lakukan dengan kekerasan tidak akan menyelesaikan masalah.

CINTA DAMAI
Unknown said…
pernah,saya hanya bisa bersabar,mungkin perbuatan nya tersebut tidak disengaja
Unknown said…
Pernah,saya hanya menghiraukan nya dan tidak membesar-besarkannya masalah itu,dengan bersabar.
pernah, waktu itu saya marah kepada teman saya tapi saya tidak bisa mengekspresikan kemarahan saya padanya. jadi saya hanya memendamnya saja. akan tetapi, setelah saya pikirkan, untuk apa saya seperti itu, jadi saya berusaha untuk meredam amarah saya dengan berwudhu kemudian sholat, bahkan jika perlu saya lanjutkan untuk membaca Al qur'an.
Unknown said…

Pernah, tapi rasa marah itu sebentar saja saya pendam karna saya tau semua manusia pasti perna marah dan itupan bisa terjadi kepada kita,maka jangan menyimpam rasa marah kepada seseorang karna orang bisa juga marah terhadap kita....
Unknown said…
Pernah,
saya hanya berusaha sabar dan mengikhlaskannya.
Unknown said…
perna, saya hanya bisa beristigfar dan mengelus els dada saya,
Unknown said…
Pernah,
saya mencoba bersabar dan tidak mengingat hal itu dan saya berdo'a kepada Tuhan agar dia di bukakan pintu hatinya.
Unknown said…
pernah, saya hanya bisa memaafkannya meskipun sakit hati yang saya rasakan tidak dapat saya lupakan sampai kapanmu karena apa yang saya rasakan akan saya jadikan hikmah dan kekuatan dalam menjalani hidup ini.
Unknown said…
pernah.....
saya hanya bsa menerimanya dan terus bersabar....
Unknown said…
pernah,tetapi saya berusaha untuk melapangkan dada dan terus bersabar,mungkin tia cuma bercanda saja kepada saya
riesniawati said…
pernah sekali...........

saya sangat muak dengan semua ocehan dan tingkah lakuanya, tapi saya hanya bisa memendam nya hingga skarang,dan saya berharap dia bisa memahami dengan perasaan orang di sekelilingnya
Unknown said…
pernah, tetapi say tidk ingin membuat itu menjadi masalh yang besar, dan saya menyikapi nya dengan hanya memendam dan menganggap perbuatannya itu sebagai angin yang berlalu saja
Unknown said…
tidak pernah, karena saya orangnya tidak pendendam.
Herman said…
Pernah,
saya hanya sabar dan menerima apa adanya
Ahmad Dasuki said…
-pernah, saya di hina dan di jelek-jelekan
-saya hanya diam menahan amarah saya sampai sekarang
Ahmad Dasuki said…
-pernah, saya di hina dan di jelek-jelekan
-saya hanya diam menahan amarah saya sampai sekarang
fendy.tbk said…
tentunya pernah,,,,,,,,saya hanya diam dan sabar,mungkin ia tidak tahu
m.noor ifansyah said…
pernah,,,dan saya hanya diam dan tidak berucap apa2
Zidy [D] said…
pernah,,,,,,,,,,,,saya hanya bisa diam dan bersabar
Unknown said…
Mungkin gini , orang-orang kan itu beda pendapat satu sama lain . kemarin itu memang berteman tetapi saya tidak suka dengan kelakuan dia yang sembrono tiap hari ngoceh gak jelas , kalo bercanda suka berlebihan. dan saya mengatasi nya dengan cara menantang dia. adu kuat satu lawan satu.
jangan di tiru ya kawan ^_^
hafizblogger321 said…
pernah,.....,,,,,,!!!!????entah itu apa, saya sangat merahasiakan ini krna ini adalah suatu kepribadian saya.
kesakitan(hati) akan mudah dilupakan apabila kita berusaha tuk tidak mengingatnya lagi.
Fathur Ridha said…
Pernah, ketika teman saya menyinggung saya , dan saya merasa bahwa dia menyindir saya, tapi saya diam saja, doa orang teraniaya itu makbul
Unknown said…
penah,saat saya di hina orang dengan kekurangan saya, tetap hnya hanya diam saya malas untuk membalasnya.
bagi saya itu mungkin hnya cobaan bagi saya
Unknown said…
Saya pernah di hina oleh teman saya dengan kemampuan saya dalam mengerjakan tugas dari guru, tetapi saya diam saja tidak mau membalas kata-kata menghina.
Unknown said…
pernah, dan saya hanya diam.
Unknown said…
pernah , saya pun hnya bisa tersenyum :)
Unknown said…
Pernah mungkin... tapi klo ada paling paling saya doa kan semoga dia di beri jalan yg lurus...
Unknown said…
pernah, walaupun cukup sakit disaat kita harus menahan rasa marah yang bisa saya lakukan hanya melapangkan dada dan menganggaf...semua kejadian itu pasti ada hikmahnya :)
helda wati said…
perna, sya hanya bisa tersenyum dan berdoa semoga ini ada hikmahnya.
Unknown said…
pernah,tetapi saya hanya diam dan bersabar dan memaafkannya
halimah said…
pernah , ketika saya dituduh memfitnah dia ,padahal saya tidak pernah melakukan hal itu , saya mencoba memaafkannya walaupun saya tidak merasa bersalah
Unknown said…
pernah, saya hanya bisa diam dan merenungkan sambil lapang dada
Unknown said…
pernah, tapi saya hanya bisa diam dan pasrah diri
sahidil hifni said…
pernah,saya hanya bisa bersabar menghadapi nya
Unknown said…
Pernah, saat saya mengerjakan quiz dengan taman, tapi teman saya menipu saya, saya hanya bisa bilang kepadanya jangan lagi kamu menipu saya ataupun orang lain
Unknown said…
pernah, saat itu saya mnyayangi seseorang tetapi hubungan kami sangatlah singkat, dia memutuskan hubungan dengan saya tanpa alasan yg jelas, apa boleh buat lagi kalau dia mengatakan lebih penting sahabatnya di banding saya dan dia memutuskan untuk brsahabat kmbali dngan saya, saya hanya bisa memendam rasa sayang itu dan berusaha mmbuang sedikit demi sedikit rasa sayang itu karena bagi kami sahabat selamanya tapi pacar hanya brsifat sementara.
Unknown said…
pernah, dengan bisa menahan dan diam tidak meanggap apa-apa
Unknown said…
pernah,saya berusaha mengingat kebaikan nya,dan berusaha melupakannya
fauzi ifau said…
penah

saya hanya sabar
Unknown said…
mungkin prnah,,,tpi sya tdk merasa skit hati sama sekali terhadapnya
Unknown said…
setiap manusia pasti pernah memiliki rasa dendam atau amarah kepada seseorang namun perasaan dendam itu hanya di biarkan saja hinggan rasa dendam itu berkepenjangan dan akhirnya rasa untuk memafkan sangat sulit dilakukan
Unknown said…
pernah..

saya hanya bisa bersabar dan memndamnya..
M.wildan said…
pernah, saat saya di ejek2 sama teman saya tapi saya memendam amarah saya supaya tidak ada perkelahian
Unknown said…
pernaaah,,,

sayaa hanya bisa diam dan hanya bisa memendam
Unknown said…
pernah,,,


sayaa hanya bisa diam dan hanya bisa memendam perasaan
Unknown said…
pernah,saya hanya bisa besabar untuk menahan emosi agar tidak terjadi hal yg tidak di inginkan
Unknown said…
pernah,, tapi saya hanya bisa memendam perasaan itu dan terus bersabar
Unknown said…
A. Pernah ,pada saat itu saya marah kepada dia ..dia telah membohongi ku,menyakiti hati ku yang begitu perih dan membuat saya begitu kecewa kepada dia
B. Harus sabar tenang one bawa enjoyy jer

cermin kehidupan & lilin harapan
Unknown said…
pernah, saya hanya bisa berdiam dan bersabar mungkin saja perbuatannya tidak sengaja.
Unknown said…
Pernah, ketika saya dikecewakan dan dikhianati seseorang yang saya percya ketika pacar saya selingkuh. Namun rasa kecewa itu tidak tertanam lama dihati saya, karena saya cukup tau dia dan dia tidak lebih baik dari saya. Dan justru lebih BURUK dari saya. Terima kasih Tuhan, telah menunjukan padaku, kalau dia pantas diletakkan DIMASA LALU.
Unknown said…
pernah,ketika saya marah kepada teman saya, tapi saya hanya bisa diam dan bersabar
Unknown said…
Pernah, tapi rasa marah itu sebentar saja saya pendam karna saya tau semua manusia pasti perna marah dan itupan bisa terjadi kepada kita,maka jangan menyimpam rasa marah kepada seseorang karna orang bisa juga marah terhadap kita dan saya hanya bisa besabar untuk menahan emosi agar tidak terjadi hal yg tidak di inginkan.
Unknown said…
Pernah,
saya mencoba bersabar dan tidak mengingat hal itu dan saya berdo'a kepada Tuhan agar dia di bukakan pintu hatinya dan saya sangat merahasiakan ini krna ini adalah suatu kepribadian saya.
kesakitan(hati) akan mudah dilupakan apabila kita berusaha tuk tidak mengingatnya lagi.
Unknown said…
pernah, saat seorang wanita mempermalukan saya, dia bilang Rizani menggini-ginikan saya bercerita kepada teman-temannya. sampai sekarang saya tidak pernah tersenyum ketika bertemu dia, dan saya tidak mau lagi berurusan dengannya.
Muhammad yudi said…
pernah, saya hanya bisa besabar,mungkin itu perbuatan yang tidak di sengaja oleh dia
Unknown said…
pernah.. melupakan hal tersebut karena hidup itu tak pernah luput dari salah
Unknown said…
pernah, saya hanya bersabar
Unknown said…
Pernah, ketika seseorang menjahili saya. saya mengatasinya dengan berdiam saja.
A.Riadi said…
Pernah,,,,,!
saya hanya sabar dan menerima apa adanya
ahmadi said…
pernah
saya hanya diam dan sabar
andi said…
pernah tetapi kutak pernah mengungkapkannya kepada oranglain karena itu hanya membuang waktu saja lebih baik menggunakan waktu untuk yang mutu saja
M.SUWANDI said…
pernah,saya hanya bisa melapangkan dada dan terus bersabar ,mungkin perbuatan nya tersebut tidak disengaja.
m ali akbar said…
Pernah, tapi rasa marah itu sebentar saja saya pendam karna saya tau semua manusia pasti perna marah dan itupan bisa terjadi kepada kita,maka jangan menyimpam rasa marah kepada seseorang karna orang bisa juga marah terhadap kita dan saya hanya bisa besabar untuk menahan emosi agar tidak terjadi hal yg tidak di inginkan.
m ali akbar said…
Pernah, tapi rasa marah itu sebentar saja saya pendam karna saya tau semua manusia pasti perna marah dan itupan bisa terjadi kepada kita,maka jangan menyimpam rasa marah kepada seseorang karna orang bisa juga marah terhadap kita dan saya hanya bisa besabar untuk menahan emosi agar tidak terjadi hal yg tidak di inginkan.
IMAM FAUZI said…

Pernah, tapi rasa marah itu sebentar saja saya pendam karna saya tau semua manusia pasti perna marah dan itupan bisa terjadi kepada kita,maka jangan menyimpam rasa marah kepada seseorang karna orang bisa juga marah terhadap kita....
Unknown said…
Pernah ketika saya selalu diejek oleh teman-teman saya,saya hanya memendam amarah saya itu saya anggap itu adalah cobaan yang diberikan Allah untuk saya
Unknown said…
Pernah, saya hanya bisa bersabar dan saya pendam perasaan dan meyakinkan diri saya bahwa saya tidak apa apa.
Unknown said…
pernah. ketika marah saya hanya bisa memendamnya dan terus diam.dengan begitu saya bisa mengendalikan diri.karena orang yang kuat adalah orang yang mampu menahan emosinya dan mengendalikan dirinya ketika marah.
M.Asma Ardani said…
pernah,tapi saya hanya bersabar menghadapinya
Unknown said…
pernah, saya hanya berdiam dan memendamnya
Unknown said…
saya pukul saja dia, biar ia tahu rasanya sakit itu gimana
Unknown said…
pernah,ketika orang itu mengatakan perkataan yang kasar kepada saya sehingga membuat hati saya terluka.
Unknown said…
Pernah,
karena kata-katanya yang terlalu edas itu sangat membuat saya emosi tapiuntungnya saya msih bisa sabar menahan emosi saya
pernah.dia benar-benar membuat saya sangat marah,saya ingin tapi apa boleh buat semua sudah terjadi.saya hanya bisa diam dan mencoba meredakan amarah saya.mencoba untuk tetap tenang
M.ramli said…
pernah. ketika marah saya hanya bisa memendamnya dan terus diam.tetapi diam saya itu dapat menyakiti org itu.
Julian Adam 00 said…


pernah tetapi kutak pernah mengungkapkannya kepada oranglain karena itu hanya membuang waktu saja lebih baik menggunakan waktu untuk yang mutu saja
Unknown said…
Ya jaranglah, Saya tidak suka memendam rasa marah, Saya lebih suka menyerahkan kepada sang empunya rasa marah tersebut dengan cara ber-istigfar. Karena jika rasa marah tersebut terlalu lama dipendam, itu akan memudahkan syetan untuk masuk kedalam lubuk hati sipemendam dan dia akan terus berada disana sampai dia akan menimbulkan penyakit yang berhubungan dengan hati. ( Sebagian virus penyakit adalah jelmaan jin yang zhalim )...
zaini said…
pernah,
dan saya mengatasi nya dengan penuh kesabaran, walaupun hati ini sesungguhnya sangat marah :)
Unknown said…
Pernah, cara saya mengatasi dengan cara saya meninggalkan orang tersebut sampai dia bisa tenang dan juga saya tenang.
Unknown said…
-pernah, waktu itu saya marah kepada teman saya tapi saya tidak bisa mengekspresikan kemarahan saya padanya. jadi saya hanya memendamnya saja. akan tetapi, setelah saya pikirkan, untuk apa saya seperti itu, jadi saya berusaha untuk meredam amarah saya dengan berwudhu kemudian sholat, bahkan jika perlu saya lanjutkan untuk membaca Al qur'an.
-pernah, tetapi say tidk ingin membuat itu menjadi masalh yang besar, dan saya menyikapi nya dengan hanya memendam dan menganggap perbuatannya itu sebagai angin yang berlalu saja

Popular posts from this blog

Jobsheet Teknik Instalasi Tenaga Listrik

Keliru atau Tidak Tahu

Analisis Soal Pilihan Ganda Menggunakan Anates V4