Metode Pembelajaran

Guru yang mampu mengembangkan metode pembelajaran sangat mungkin akan menjadi guru yang fleksibel, efektif dan profesional. Metode yang akan digunakan dalam pembelajaran setidaknya mempertibangkan pengembangan konsep diri dan motivasi setiap siswa, kebutuhan, minat, kemampuan dan ketrampilan siswa, gaya belajar siswa dan fasilitas sekolah. Menurut El-Moamly (2010: 16-17) metode pembelajaran merupakan upaya pendekatan guru terhadap proses pembelajaran yang menekankan pada student centered, penentuan tujuan dan standar pembelajaran yang jelas, serta future career peserta didik. Selain itu metode pembelajaran harus senantiasa mempertimbangkan perbedaan gaya belajar siswa, bakat, dan motif seperti visual versus verbal, berpikir versus intuisi, akomodasi versus asimilasi, konvergen versus divergen dan sebagainya. Menurut Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain (1997: 88) terdapat beberapa faktor yang menjadi pertimbangan dalam menentukan metode pembelajaran, diantaranya: (1) perbedaan individual siswa pada aspek biologis, intelektual dan psikologis, (2) perumusan tujuan pembelajaran, (3) situasi yang terjadi selama proses pembelajaran, (4) keragaman serta ketersediaan fasilitas pembelajaran, dan (5) Kompetensi seorang guru yang meliputi kompetensi profesional, pedagogis, personal dan sosial. Ada beberapa macam metode/cara pembelajaran menurut Colin J. Marsh (1996: 131) seperti ceramah, dril latihan, tanya-jawab langsung, diskusi, demonstrasi, pemecahan masalah, bermain peran/game simulasi, dan studi independen/belajar mandiri. Semua metode itu tidak ada yang sempurna, oleh karea itu seorang guru harus mengkombiasi berbagai metdoe yang akhirnya mampu mendorong siswa untuk eblajar secara aktif. Berikut ini beberapa metode pembelajaran yang sering digunakan: a. Dril Latihan Dril latihan dilakukan dengan pelaksanaan latihan secara berulang-ulang, dan ini sangat diperlukan pada materi-materi tertentu seperti matematika, tata bahasa ejaan, dan perkembangan motorik. Tujuan dari cara ini adalah untuk mencapai penguasaan dan kesempurnaan untuk mengingat dengan cepat dan handal. b. Diskusi Diskusi digunakan untuk mengembangkan kemampuan siswa berkreasi, berkomunikasi dan menghargai pendapat orang lain. Peran seorang guru dalam diskusi adalah pemantau kegiatan dan sebagai narasumber, bisa juga sebagai pengatur untuk mengarahkan jalannya diskusi supaya lebih efektif. c. Demonstrasi Demonstrasi bisa sangat menarik bagi siswa karena merepresentasikan sebuah perubahan dari rutinitas kelas biasa. Namun, penting bagi guru untuk tidak hanya menguasai topik pelajaran tapi juga mampu menggunakan berbagai alat bantu untuk memastikan siswa memahami apa yang sedang didemonstrasikan. d. Pemecahan Masalah/Inkuiri Metode pemecahan masalah (inquiry) dilakukan dengan cara siswa diberi tugas untuk mencari masalah atau penyelidikan dalam berbagai mata pelajaran dan dilanjutkan mencari penyelesaianya secara tuntas dan relevan. e. Bermain Peran/Game Simulasi Peran guru dalam pembelajaran ini mengarahkan siswa dan juga bisa sebagai peserta dengan waktu yang singkat sebagai awalan supaya siswa bisa mengikuti dengan baik. Pertumbuhan game simulasi berbasis komputer, baik penggunaan warna, grafis, suara dan tindakan, mampu memotivasi siswa dan meningkatkan minat belajar siswa. f. Belajar Mandiri Metode pembelajaran mandiri sangat baik untuk mengembangkan kemampuan dan kemandirian siswa karena biasanya memberikan tugas secara individu sesuai kemampuan dan kecepatan masing masing individu. g. Metode Ceramah Metode ceramah berbentuk penjelasan pengajar kepada mahasiswa dan biasanya diikuti dengan tanya jawab tentang isi pelajaran yang belum jelas. h. Metode Penampilan/Praktikum Metode penampilan berbentuk pelaksanaan praktek oleh siswa dibawah supervisi pengajar. Praktek tersebut dilaksanakan atas dasar penjelasan atau demontrasi yang telah diterima atau diamati oleh siswa. i. Metode simulasi Metode ini menampilkan simbol-simbol atau peralatan yang menggantikan proses, kejadian atau benda yang sebenarnya. j. Metode studi kasus Metode Studi kasus berbentuk penjelasan tentang masalah, kejadian atau situasi tertentu, kemudian siswa ditugaskan mencari alternative pemecahannya. Metode ini digunakan untuk mengembangkan keterampilan berpikir kritis dan mendapatkan persepsi baru dari suatu konsep dan masalah. k. Metode Computer Assisted learning (CAL) Metode ini berbentuk suatu seri kegiatan belajar yang sangat berstruktur dengan menggunakan komputer. Isi pelajaran dimunculkan oleh komputer dalam bentuk masalah. Siswa diminta memberikan jawaban atau pemecahan masalah melalui komputer pula dan seketika itu juga jawaban mahasiswa diproses secara elektronik. Selang beberapa detik kemudian siswa mendapat umpan balik tentang jawabannya. CAL memberikan kesempatan bagi siswa untuk maju menurut kecepatan masing-masing. l. Metode Proyek Metode proyek berbentuk pemberian suatu tugas kepada semua mahasiswa untuk dikerjakan secara individual.Laporan penyelesaian di tuangkan dalam bentuk makalah

Comments

Popular posts from this blog

Jobsheet Teknik Instalasi Tenaga Listrik

Analisis Soal Pilihan Ganda Menggunakan Anates V4

Keliru atau Tidak Tahu