e-Learning dalam kacamata pendidikan



Jika kita perhatikan akhir-akhir ini, konsep e-learning menjadi sebuah trend baru bagi dunia pendidikan. Banyak sekolah khususnya di perkotaan dan yang berstatus RSBI atau SBI yang telah menerapkan e-learning dalam pembelajaran.
e-learning adalah konsep belajar yg menggunakan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dalam mengemas metode pembelajarannya. Guru menggunakan media internet sebagai media utama pembelajaran, meng-upload materi pembelajaran, mengevaluasi dan memantau kemajuan pembelajran lewat media tsb. e-learning memberikan kemudahan akses informasi dan belajar bagi siswa, sehingga belajar bisa dilakukan dimana saja dan kapan saja. Yang menajdi pertanyaan adalah apakah konsep belajar dimana saja dan kapan saja sesuai dengan iklim sekolah di Indonesia ?
Berikut ini beberapa analisis sederhana terhadap penerapan e-learning di sekolah :
1. e-learning yg diterapkan di sekolah seringkali disalah artikan bahwa guru telah tergantikan oleh media internet yg digunakan
2. guru menafikan hakikat sesungguhnya dalam belajar yang semestinya melakukan interaksi secara kontinyu antara guru, siswa dan sumber belajar dalam proses pembelajaran
3. tidak semua materi pembelajaran dapat di e-learning-kan, seperti materi praktik bagi siswa SMK, tentunya tidak bisa di e-learning-kan
4. evaluasi secara menyeluruh yg kaitannya dengan prestasi belajar siswa tidak bisa sepenuhnya diserahkan dalam konsep e-learning, sebab konsep belajar e-learning membuka peluang besar siswa berbuat curang
5. perkembangan siswa secara mental tidak mampu di "gantikan" oleh media internet
6. fungsi guru bukan hanya mengajar dengan pola transfer of knowledge namun lebih dari itu yaitu mendidik yg bersifat melekat tak terpisahkan, membimbing perkembangan mental dan karakter siswa, yg hal itu tidak bisa digantikan oleh e-learning

oleh karena itu e-learning sebagai model pembelajaran harus secara cerdas dan bijaksana digunakan oleh seorang pengajar agar hakikat pembelajaran yg bertujuan memanusiakan manusia dan mengembangkan potensi siswa menjadi kemampuan tidak tecabut dari akarnya. berikut ini bebarap tips penerapan e-learning dalam proses pembelajaran :
1. hanya meng-e-learning-kan materi yg sesuai dengan tujuan pembelajaran, kalau tujuannya bersifat unjuk kerja maka tidak bisa di e-learning-kan
2. evaluasi tidak sepenuhnya dilakukan lewat media e-learning, sebab kendali terhadap kejujuran menjadi sulit
3. pola tatap muka wajib terus dilakukan agar terjadi interaksi antara guru, sumber belajar dan siswa
4. menjadikan e-learning sebagai metode bukan sebagai "pengganti" guru

masih banyak lagi hal-hal yg perlu diperhatikan terutama dalam mengadopsi model dari luar negeri, sebab sepertinya Indonesia sering beranggapan bahwa apa saja yg berasal dari luar menjadi sesuatu yg 'bagus', padahal kita mesti ingat bahwa :
1. sekolah disana tidak sepanjang tahun, mereka terkendala oleh musim sehingga e-learning menjadi solusi bagi pendidikan mereka
2. tingkat kesadaran mereka untuk belajar sudah tinggi
3. siswa di sana sudah lebih mengenal teknologi sejak dini

nah dari beberapa tulisan di atas semoga kita mampu lebih arif dalam menerapkan model pembelarjan bagi siswa, agar disesuaikan dengan karakter siswa, lingkungan dan khususnya kearifan lokal. semoga....!

ebook ttg e-learning dapat diunduh disini

Comments

Popular posts from this blog

Jobsheet Teknik Instalasi Tenaga Listrik

MEMBEDAKAN BERBAGAI BENTUK TES KEMAMPUAN KOGNITIF

Analisis Soal Pilihan Ganda Menggunakan Anates V4