Penilaian Hasil Belajar


Secara umum penilaian (assessment) hasil belajar siswa merupakan hak mendasar dari seorang guru dengan tetap mengacu pada prinsip transparansi, akuntabel dan sistematis. Penilaian yang baik adalah penilaian yang mampu meminimalisir unsur subjektifitas dengan memprioritaskan objektifitas. Adapun acuan penilaian yang masih menjadi pegangan guru meliputi 3 ranah kognitif, afektif dan psikomotrik.

Kemampuan kognitif menurut Taksonomi Bloom, meliputi :
a.Ingatan (C1) yaitu kemampuan seseorang untuk mengingat (simbol, istilah, definisi, fakta, aturan, urutan, metode)
b.Pemahaman (C2) yaitu kemampuan menerjemahkan, menafsirkan, memperkirakan, menentukan, menginterprestasikan.
c.Penerapan (C3), yaitu kemampuan menghubungkan, memilih, mengorganisasikan, memindahkan, menyusun, menggunakan, menerapkan, mengklasifikasikan, mengubah struktur.
d.Analisis (C4), Kemampuan berfikir logis seperti membandingkan, menganalisis, menemukan, mengalokasikan, membedakan, mengkategorikan.
e.Sintesis (C5), Kemampuan memadukan konsep secara logis sehingga menjadi suatu pola yang baru seperti mensintesiskan, menyimpulkan, menghasilkan, mengembangkan, menghubungkan, mengkhususkan.
f.Evaluasi (C6), Kemampuan berpikir untuk dapat memberikan pertimbangan terhadap sustu situasi, sistem nilai, metoda, persoalan dan pemecahannya dengan menggunakan tolak ukur tertentu sebagai patokan. Ditandai dengan kemampuan menilai, menafsirkan, mempertimbangkan dan menentukan.

catatan :
Revisi yang terkenal telah dikembangkan oleh Lorin Anderson, dia adalah seorang murid terdahulu dari Benjamin Bloom dan yang telah memimpin sebuah tim untuk memperbaharui taksonomi tersebut pada tahun 1990-an. Taksonomi Bloom yang “baru” telah dipublikasikan pada tahun 2001 dan memuat beberapa perubahan kecil. Salah satu dari perubahan utamanya harus dilakukan dengan istilah (terminology) – daripada menggunakan kata-kata benda, Taksonomi Bloom baru tesebut menggunakan kata-kata kerja. Untuk revisi yg terbaru pd taksonomi Bloom mencantumkan creating pd tingkatan C6 sehingga keseluruhan menjadi C1 - C3 tetap, C4 analisis, C5 evaluasi dan C6 kreatif

Kemampuan afektif : berhubungan dengan minat dan sikap yang dapat berbentuk tanggung jawab, kerjasama, disiplin, komitmen, percaya diri, jujur, menghargai pendapat orang lain, dan kemampuan mengendalikan diri. Kemampuan ini meliputi :
1.Receiving atau attending (= menerima atua memperhatikan) misalnya: peserta didik bahwa disiplin wajib di tegakkan, sifat malas dan tidak di siplin harus disingkirkan jauh-jauh.
2.Responding (= menanggapi) Contoh peserta didik tumbuh hasratnya untuk mempelajarinya lebih jauh atau menggeli lebih dalam lagi, ajaran-ajaran Islam tentang kedisiplinan.
3.Valuing (menilai=menghargai). Contoh hasil belajar efektif jenjang valuing adalah tumbuhnya kemampuan yang kuat pada diri peseta didik untuk berlaku disiplin, baik disekolah, dirumah maupun di tengah-tengah kehidupan masyarakat.
4.Organization (=mengatur atau mengorganisasikan)
5.Characterization, yakni keterpaduan semua sistem nilai yang telah dimiliki oleh seseorang, yang mempengaruhi pola kepribadian dan tingkah lakunya. Pada jenjang ini peserta didik telah memiliki sistem nilai yang telah mengontrol tingkah lakunya untuk suatu waktu yang lama, sehingga membentu karakteristik “pola hidup” tingkah lakunya menetap, konsisten dan dapat diramalkan.

Kemampuan psikomotorik menurut Simpson (1956) tampak dalam bentuk keterampilan (skill) dan kemampuan bertindak individu. Hasil belajar psikomotor ini sebenarnya merupakan kelanjutan dari hasil belajar kognitif (memahami sesuatu) dan dan hasil belajar afektif (yang baru tampak dalam bentuk kecenderungan-kecenderungan berperilaku). Taksonomi psikomotorik (Dave, 1976) meliputi :
1. Imitasi adalah kemampuan melakukan kegiatan sederhana sesuai dengan yang dilihatnya
Contoh: siswa dapat memukul bola karena sudah pernah melihat sebelumnya
2. Manipulasi adalah kemampuan melakukan kegiatan sederhana hanya dengan membaca/mendengar petunjuk
Contoh: siswa dapat memukul bola hanya dengan membaca petunjuk
3. Presisi adalah kemampuan melakukan kegiatan yang akurat sehingga mampu menghasilkan produk kerja yang presisi.
Contoh: siswa mengarahkan bola pukulannya sesuai target yang dinginkan.
4. Artikulasi kemampuan mela-kukan kegiatan yang komplek dan presisi sehingga produk kerjanya merupakan sesuatu yang utuh
Contoh: siswa mampu mengejar bola kemudian memukulnya dengan cermat sehingga arah bola itu sesuai target yang dinginkan.
5. Naturalisasi adalah kemampuan mengerjakan sesuatu yang komplek tanpa berfikir panjang namun hasilnya akurat.
Contoh: tanpa berfikir panjang siswa dapat mengejar bola kemudian memukul secara tepat sehingga arah bola sesuai target yang dinginkan.

Pertanyaannya sejauh mana ketiga ranah itu menjadi dasar pertimbangan guru melakukan penilaian ?
Secara umum, seringkali guru hanya terpaku pada kemampuan kognitif atau psikomotorik dan jarang yang melingkupi seluruh ranah tersebut.

Berikut ini diberikan ilustrasi penilaian melingkupi ketiga ranah

Taksonomi Bloom - Kata Operasional

Comments

Popular posts from this blog

Jobsheet Teknik Instalasi Tenaga Listrik

Analisis Soal Pilihan Ganda Menggunakan Anates V4

Keliru atau Tidak Tahu