Posts

Showing posts from April, 2013

UN...? Apa kata siswa....?

Ujian Nasional yang menjadi agenda tahunan ternyata disikapi beragam oleh siswa SMKN 1 Paringin. Berikut ini hasil polling kelas XII SMKN 1 Paringin dengan jumlah sampel 45 orang yang dilakukan 1 minggu menjelang UN: Keberadaan les persiapan UN yang ternyata menurut 42% siswa hanya diyakini 50% akan membantu mereka dalam mempersiapkan diri menghadapi UN. Sementara motivasi mengikuti les sore hari lebih disebabkan karena kesadaran sendiri (67%) dan presensi (27%) dan ternyata sebanyak 38% siswa tidak mengetahui bahwa Les sore hari itu dibiayai penyelenggaraanya oleh pemerintah. Masalah rutinitas belajar di rumah ternyata 67% siswa mengaku kadang-kadang belajar di rumah dan hanya 9% yang sering belajar. Selain itu 60% siswa meyakini bahwa dirinya akan lulus 100% namun yang mengejutkan bahwa ada 4% yang tidak yakin dirinya akan lulus. Siswa juga cukup khawatir dirinya tidak lulus dan kekhawatiran itu membuat dirinya semangat untuk belajar (40%). Meskipun 73% mereka meyakini hanya

Ceramah....? Cius...?

--> Menjadi guru memang tidak mudah, sebab seringkali dihadapkan pada karakter peserta didik yang beraneka ragam. Beban itu tambah besar, sebab typical masyarakat modern cenderung menyerahkan pendidikan anak pada guru dan mulai mengabaikan pendidikan dasar yang ada di rumah. Namun besarnya tanggungjawab tersebut tidak harus dijawab dengan sikap yang pesimis. Berbagai terobosan metode pembelajaran terus dirintis dan diujicoba mulai model konvensional sampai modern dengan melibatkan kemajuan teknologi. Seorang guru besar bidang teknologi pendidikan di Universitas Negeri Yogyakarta pernah berkata bahwa “semakin guru ingin mengajar dengan baik maka sesungguhnya dia telah memiliki keyakinan akan keberhasilan siswanya. Namun seringkali melupakan hal yang paling dasar yaitu komunikasi dengan siswa. Metode ceramah tidaklah buruk namun seiring kemajuan zaman maka metode itu perlu dimodifikasi dengan berbagai media yang menggugah dan memotivasi siswa untuk belajar.” Menurut Ahmad Sud

Mencari Alasan

--> Akhir-akhir ini kita seringkali mendengar bahwa pendidikan di Indonesia hanya mencetak lulusan yang mampu secara akademis namun mengabaikan pembentukan moral siswa. Berbicara moral maka “hati” lah pusatnya. Guru dituntut untuk mengutamakan pendidikan yang berpusat dari “hati”. Apa hubungannya antara moral siswa dengan salah satu kompetensi guru yaitu kompetensi kepribadian? Pembelajaran yang seutuhnya adalah kegiatan yang melibatkan hati pada setiap prosesnya. Kompetensi kepribadian guru yang unggul akan memberi contoh dan teladan bagi siswanya. Oleh karena itu sangat erat kaitannya antara moral peserta didik dengan kepribadian guru sebab keduanya berpusat dari “hati”. Dalam kaitan ini, Zakiah Darajat dalam Syah (2000:225-226)  menegaskan bahwa kepribadian itulah yang akan menentukan apakah ia menjadi pendidik dan pembina yang baik bagi siswanya, ataukah akan menjadi perusak atau penghancur bagi masa depan siswanya yang sedang mengalami kegoncangan jiwa. Karakteristik