Posts

Showing posts from September, 2014

September-4-Kejujuran yang terkhianati

Materi Komentar September-4 …..Kejujuran yang terkhianati….. ...Mudah mencari orang pintar namun sungguh sulit mencari orang bener….. Kalimat di atas memang patut kita renungkan bahwa sekarang stock orang pintar didunia ini sungguh tidak terkira. Namun mencari orang yang berpikiran dan berlaku benar sungguh sangat sulit. Banyak orang pintar yang seharusnya menjadi pelita bagi semua orang malah memadamkan cahaya hatinya dengan tindakan tercela. Pendidikan di sekolah yang mengarah pada materi semata malah mengenyampingkan nilai mulia akan pentingnya kejujuran. Siswa yang cerdas malah malu belajar untuk persiapan ujian besok hari dan mencoba membuat contekan hanya karena malu dibilang "kurang gaul" oleh kawan-kawanya. Rasa malu juga muncul pada diri siswa karena naik sepeda ke sekolahnya sementara kawan-kawannya sudah menggunakan sepeda motor. Kedua hal itu menandakan pengkhianatan mereka akan rasa jujur dalam dirinya, jujur mengakui bahwa belajar itu penting dan juj

September-3-Kebersamaan tanpa syarat

Materi Komentar September-3 …..Kebersamaan tanpa syarat….. Seringkali kita mendengar adanya tawuran antar pelajar. Bahasa tawuran menjadi trend sebab dilakukan secara berkelompok dan mengganggu lingkungan sekitar. Tradisi tawuran sebenarnya bisa dicegah jika masalah pokok yang ada diantara kalangan pelajar dideteksi sejak dini. Keinginan pelajar untuk berkumpul dalam komunitasnya menjadi hal yang baik jika dibarengi dengan kegiatan yang positif namun jamak ditemukan kelompok pelajar yang berkegiatan tidak jelas dan cenderung menjadi problem sosial di masyarakat. Rasa setiakawan menjadi pemicu dasar terjadinya tawuran dikalangan pelajar. Rasa setiawa kawan yang salah dalam implementasinya/praktikknya akan membawa mudharat bagi diri dan lingkungan sekitar. Padahal kebersamaan tidak perlu bersyarat, sebab bersama dimaknai memiliki rasa yang sama akan sesuatu hal positif. Belajar bersama, menolong kawan yang kesusahan dan lain-lain adalah salah satu bentuk rasa setiawa kawan yang

September-2-Jadilah dirimu apa adanya

Materi Komentar Sept-2 …..Jadilah dirimu apa adanya….. ….Seseorang tak akan pernah bisa mencintai Anda dengan tulus dan apa adanya, jika Anda selalu menyembunyikan kekurangan Anda darinya….. Setiap orang dilahirkan karena cinta. Seiring cinta Allah pada diri manusia maka Dia menitipkan rasa itu pula pada diri kita semua. Oleh karena cinta maka dunia terasa indah namun karena cinta pula dunia dipenuhi oleh kebencian. Namun sesungguhnya cinta memang bersifat hakiki yaitu kepedulian pada orang lain, keinginan untuk memberi dan memahami orang lain. Cinta tidak mengandung makna meminta namun memberi. Cinta juga bermakna kesederhanaan dan ketulusan. Jika anda mencintai orang lain dengan syarat harapan untuk dipahami, dimengerti dan dicintai maka itu adalah perjanjian dan bukan cinta sebab cinta berani memberi tanpa mengaharapkan menerima kembali. Silakan beri komentar…. Apa perubahan terbaik yang kamu rasakan dalam dirimu yang disebabkan oleh cinta?

September-1-Kuatkan Pundak

Materi Komentar Sept-1 …..Kuatkan Pundak….. ….dalam kesunyian malam dan keheningan rasa, kudorong doa melampaui batasan langit menuju Zat Yang Maha Suci….. Begitulah penggalan kalimat yang mungkin disusupkan dalam tiap untaian doa. Persembahan doa yang kita haturkan pada Allah SWT mewakili perasaan hamba yang pada saat itu sedang bermunajat. Sebagai hamba yang penuh dengan kekurangan maka doa menjadi senjata ampuh bagi tiap insan saat dirinya menghadapi berbagai permasalahan. Coba perhatikan untaian kalimat dibawah ini: ….ringankan lah masalahku, mudahkanlah urusanku dan lancarkan lah rencanaku…. Tidak ada yang keliru pada kalimat di atas, namun   pernahkah kita ketahui bahwa masalah yang kita hadapi bukanlah pada kadar berat atau ringannya beban tersebut namun pada kekuatan kita untuk memikul beban atau masalah tersebut. Allah SWT telah memberikan masalah sesuai dengan kadar kekuatan yang ada pada diri tiap manusia. Masalah bukanlah untuk dihindari namun untuk dihada